Jelang Tahun Ajaran Baru, Pedagang Peralatan Sekolah Turun Omzet
Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Sekarang prioritas uang untuk kebutuhan pokok sehingga kebutuhan seragam dan keperluan sekolah ditunda,” terang Risma.
Penurunan permintaan alat sekolah diakui juga oleh Anisa, salah satu pelayan toko di Jalan Hasanudin. Normalnya dalam sehari ia bisa mendapatkan omzet lebih dari Rp5 juta untuk berbagai peralatan sekolah.
Jenis peralatan sekolah yang banyak diminta meliputi buku tulis, penggaris, bolpoin, pewarna. Namun semenjak pelajaran berbasis online penjualan menurun.
“Saat ini banyak pelajar dominan melaksanakan kegiatan belajar online jadi lebih memilih membeli pulsa dan kuota,” terang Anisa.
Pada tahun ajaran sebelumnya Anisa menyebut pengunjung bisa mencapai ratusan orang per hari. Namun kini pengunjung puluhan orang sudah cukup banyak.
Saat mendekati tahun ajaran baru toko kerap masih melayani pelanggan hingga pukul 20.00 malam. Namun sepinya konsumen membuat toko sudah tutup sejak pukul 17.00 sore.