Jelang Tahun Ajaran Baru, Pedagang Peralatan Sekolah Turun Omzet
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Jelang tahun ajaran baru sejumlah pedagang peralatan sekolah alami penurunan omzet.
Hasan, salah satu pedagang seragam sekolah di Jalan Hasanudin, pasar Kangkung, Teluk Betung, Bandarlampung menyebut dibanding tahun ajaran 2019/2020 silam tahun ini penjualan seragam berkurang.
Hasan menyebut menjelang tahun ajaran baru 2020/2021 sebagian orangtua menunda membeli peralatan seragam sekolah. Kegiatan belajar dari rumah selama masa pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) berimbas seragam jarang digunakan.
Sebagai perbandingan sebulan sebelum tahun ajaran baru ia bisa menjual seragam, tas, topi dan peralatan lain.
Dalam sepekan ia bisa menjual sekitar 100 stel seragam dan keperluan sekolah lain dengan omzet mencapai Rp5 juta. Namun pada tahun ini dalam sepekan ia hanya mendapatkan omzet sekitar Rp50 ribu.
Jenis peralatan sekolah yang banyak dibeli meliputi seragam merah putih untuk SD, biru putih untuk SMP. Sisanya membeli ikat pinggang, sepatu, tas, topi dan dasi.
“Tahun ajaran baru yang akan dimulai pada 13 Juli mendatang belum berpengaruh pada penjualan peralatan sekolah dipengaruhi daya beli masyarakat yang menurun selama masa pandemi Covid-19,” terang Hasan saat ditemui Cendana News, Kamis (11/6/2020).
Sejumlah peralatan sekolah yang dijual menurutnya alami penurunan imbas belum ada kepastian waktu kegiatan belajar di sekolah kembali normal.
Selain itu sejumlah warga memilih sementara menunda kebutuhan untuk keperluan pendidikan anak. Ia memprediksi tren peningkatan pembelian peralatan sekolah akan terjadi saat awal Juli mendatang.
Risma, salah satu orangtua mengaku hanya membeli seragam untuk sang anak yang akan masuk ke jenjang SMP. Setelah lulus seragam sekolah jenis batik dan biru putih telah disiapkan olehnya. Namun seragam untuk sang anak yang naik kelas tetap menggunakan seragam lama. Meski belum ada keputusan KBM dilakukan di sekolah, ia juga telah membeli tas, buku.