Iptek Nuklir Bisa Jadi Referensi Kebijakan Peningkatan Kualitas Udara
Editor: Makmun Hidayat
“Pengujian dilakukan di 17 site yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan pengambilan sample setiap enam hari sekali. Lalu sample ini dikirimkan ke BATAN untuk dianalisis. Data yang sudah dianalisis sekitar 3.300 data fine particulate dan sekitar 6.000 data partikulat noc yang berasal dari tahun 2010 dan beberapa kota lainnya mulai 2015,” ucapnya.
Dari hasil analisis, ditemukan beberapa kota besar Indonesia mengalami masalah pencemaran udara. Seperti Yogyakarta, Palangkaraya, Pekanbaru dan Jakarta.
“Dengan melihat pada penyebab polusi udara maka disusunlah regulasi. Misalnya seperti Bandung yang sempat mengalami polusi tinggi kandungan timbal pada udara, dengan kebijakan pengurangan bahan bakar timbal terlihat penurunan signifikan,” ucap Muhayatun lebih lanjut.
Muhayatun menegaskan bahwa penelitian yang dilakukan oleh BATAN dapat digunakan sebagai basis data untuk referensi ilmiah dalam pengambilan kebijakan dan peraturan pemerintah terkait peningkatan kualitas udara.
“Sinergi lintas institusi perlu dipertahankan dan jejaring pemantauan perlu ditingkatkan agar dapat meningkatkan pemahaman secara lebih komprehensif terkait sumber polutan yang ada,” pungkasnya.