Hubungan Erat Islam dan Pancasila
Maka, perspektif bahwa Muslim di Indonesia menolak Pancasila sebetulnya bukanlah berasal dari kalangan muslim sendiri.
Sebab, selama hampir 75 tahun, Indonesia yang beragam ini bisa terus berdiri karena kelompok Islam dapat menerima Pancasila sebagai dasar negara.
“Karena Pancasila itu sudah dikatakan para pemimpin mayoritas muslim, moderat muslim sebagai compatible dengan Islam,” kata cendekiawan muslim Azyumardi Azra.
Sudah Final
Sejumlah pihak yang mendulang opini, bahwa muslim menolak Pancasila adalah musuh bagi Pancasila sebenarnya. Karena mereka memancing agar situasi kebangsaan menjadi keruh, dengan mengadu domba Islam dengan Pancasila, padahal tidak.
Dan, monopoli tafsir Pancasila dalam RUU HIP dapat diduga menjadi bagian dari konspirasinya. Karena sebetulnya, nilai-nilai Pancasila itu sudah final. Adanya nilai ketuhanan yang maha esa, tak dapat diterima bila dapat diganti dengan Ketuhanan yang Berkebudayaan.
Nilai ketuhanan yang esa ini penting bagi umat Islam, karena menegaskan Indonesia hanya menerima penganut kepercayaan yang monoteis.
Jika nilai ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’ dapat diganti dengan ‘Berkebudayaan’, maka pemaknaan sepihak itu akan menimbulkan riak, pergulatan, bahkan konflik yang tidak perlu lagi bagi umat Islam moderat dan juga konstelasi kebangsaan saat ini.
Pancasila sudah terbukti selama ini mampu menjaga bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan berat, baik dari dalam maupun luar.
Jangan sampai segelintir musuh-musuh itu membuat ajang pemecah konflik dengan membuat nilai Pancasila menjadi tidak jelas arahnya. (Ant)