Batik Lokal Lebak Masuk Pasar Rusia
LEBAK – Pemerintah Kabupaten Lebak mengembangkan batik lokal untuk mendukung program Bangga Buatan Indonesia (BBI), sehingga dapat menggulirkan ekonomi masyarakat dan penyerapan lapangan pekerjaan.
“Kami terus membina pelaku industri kecil dan menengah (IKM) yang memproduksi batik lokal, agar meningkatkan kualitas dan motif,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Dedi Rahmat, di Lebak saat dihubungi, Minggu (28/6/2020).
Pemerintah daerah kini mengoptimalkan promosi batik lokal melalui kegiatan pameran, baik di Tanah Air maupun luar negeri.
Promosi batik lokal tersebut untuk membantu pemasaran para pelaku IKM yang memproduksi kerajinan batik lokal.
Selama ini, batik lokal Kabupaten Lebak diwajibkan memakai bagi aparatur sipil negara (ASN), dan setiap hari Kamis dan Jumat mereka menggunakan pakaian batik lokal.
Kewajiban memakai batik lokal agar masyarakat mencintai produk dalam negeri, sehingga mereka nanti membeli.
Selain itu juga produk batik lokal memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri, dan berbeda dengan batik-batik lain di Tanah Air.
Desain batik Lebak terdapat 12 motif dan mengandung makna juga filosofi sesuai budaya masyarakat Badui, dan budaya masyarakat Kaolotan juga unsur alamnya cukup menganggungkan dunia melalui Tanjung Layar Sawarna.
Dari 12 motif batik Lebak, antara lain Motif Seren Taun, Motif Sawarna, Motif Gula Sakojor, Motif Pare Sapocong, Motif Kahirupan Baduy, Motif Leuit Sijimat, Motif Rangkasbitung, Motif Caruluk Saruntuy, Motif Lebak Bertauhid, Motif Angklung Buhun, Motif Kalimaya dan Motif Sadulur.
“Kami yakin, batik lokal itu dapat mendukung BBI, sehingga masyarakat harus membeli produk dalam negeri,” katanya menjelaskan.