Umat Katolik di Lampung Rayakan Pentakosta secara Daring
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Umat Gereja Katolik di Lampung merayakan hari raya Pentakosta secara virtual, dan sebagian umat lainnya melakukan ibadah terbatas di keluarga. Secara virtual, Rm Yohanes Samiran SCJ, memimpin hari raya Pentaskosta melalui live streaming di kapel keuskupan Tanjungkarang.
Yohanes Samiran dalam kotbah atau homilinya, menyebut Pentakosta merupakan hari turunnya Roh Kudus. Perayaan yang dimaknai sebagai tonggak sejarah dan tradisi gereja perdana, menjadi refleksi iman umat Kristiani pada masa pandemi Covid-19. Sebab, pada awal gereja perdana jemaat beribadah dengan kelompok terbatas.
Pada konteks masa Covid-19, jemaat melakukan ibadah tanpa ke gereja. Meski pemerintah telah menetapkan protokol tatanan new normal, termasuk dalam peribadahan, umat tetap diminta beribadah di rumah. Tanpa pergi ke gereja, umat Katolik tetap bisa beribadah secara virtual harian, mingguan melalui sarana live streaming.

“Tugas perutusan Yesus yang memberikan Roh Kudus kepada jemaat perdana masih terus berlangsung hingga kini, dan harus diimani untuk kehidupan menggereja yang tidak terikat pada bangunan fisik, tapi tetap bisa memuliakan Tuhan,” terang Rm Yohanes Samiran SCJ, Minggu (31/5/2020).
Tradisi gereja merayakan Pentakosta bermakna hari ke-50 setelah kebangkitan Yesus. Gereja mengimani dan menerima turunnya Roh Kudus sebagai tugas perutusan. Pewartaan tugas perutusan yang sempat padam diperlihatkan oleh para rasul setelah wafat Yesus. Setelah turunnya Roh Kudus menjadi penguat untuk mewartakan kabar baik.