Stimulus Fiskal Penopang Pertumbuhan Ekonomi RI
JAKARTA – Keberadaan stimulus fiskal, yang digelontorkan pemerintah diklaim mampu menopang pertumbuhan ekonomi RI. Bank Indonesia mencatat, saati ni perekonomian masih tumbuh pada kisaran positif mencapai 2,97 persen, pada triwulan pertama 2020.
“Stimulus fiskal pemerintah dalam bentuk bansos ternyata berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi,” kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam keterangan pers secara daring di Jakarta, Rabu (6/5/2020).
Menurutnya, stimulus fiskal mampu mendorong konsumsi pemerintah untuk belanja program sosial, menjadi indikator yang menyebabkan ekonomi RI tumbuh tidak negatif. Semula bank sentral memprediksi, konsumsi pemerintah akan tumbuh 2,3 persen. Namun Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, realisasi pertumbuhan konsumsi pemerintah pada triwulan satu lebih tinggi dari perkiraan BI, yakni mencapai 3,74 persen. “Sehingga ekonomi Indonesia itu tidak turun lebih lanjut,” katanya.
Sementara itu, untuk triwulan kedua tahun ini BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI mencapai 0,4 persen, kemudian triwulan III mencapai 1,2 persen dan triwulan IV mencapai 3,1 persen. Pertimbangannya, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai berlaku di hampir 70 persen wilayah ekonomi Indonesia. Kemudian juga hasil dari mencermati perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia yang mencapai minus 2 persen.
Secara keseluruhan di 2020, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih rendah dari 2,3 persen. Prediksi itu mencermati pertumbuhan ekonomi triwulan pertama yang mencapai 2,97 persen. “Tapi stimulus fiskal pemerintah akan mengurangi dampak itu, dan kebijakan restrukturisasi dunia usaha, program pemulihan ekonomi dan dukungan BI memberikan stimulus moneter, Insyaallah akan mengurangi dampak Covid,” pungkasnya. (Ant)