Silaturahmi Dibatasi Saat Idul Fitri, Warga Lamsel Tetap Sediakan Kue
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Santi, salah satu pedagang bahan kue di Teluk Betung, Bandar Lampung mengaku penjualan bahan kue menurun. Dibanding tahun sebelumnya masyarakat terutama kaum ibu rumah tangga yang membeli bahan kue terbatas. Penurunan pembelian bahan baku pembuatan kue menurut Santi imbas lebaran yang dianjurkan untuk tetap berada di rumah.

“Pengaruh Covid-19 mempengaruhi tradisi silaturahmi yang kerap dilakukan warga, imbasnya warga yang membuat kue juga terbatas,” terang Santi.
Pembatasan penjualan bahan pembuatan kue juga diakui oleh Suwarji. Salah satu pedagang buah nanas di Pasar Bambu Kuning menyebut bahan kue untuk pembuatan selai pelengkap kue nastar masih diminati masyarakat. Terlepas dari imbauan untuk merayakan Idul Fitri di rumah, pembuatan kue kering masih dilakukan sebagian warga.
Menjual sekitar 1000 buah nanas pada tahun sebelumnya, Suwarji mengaku hanya menjual sekitar 600 buah nanas. Ia memastikan kebutuhan buah nanas selama masa ramadan tetap diminati untuk pembuatan es buah. Sebab rasa buah yang manis pada nanas menjadi pilihan untuk membuat minuman es buah. Pada pembuatan kuliner pindang ikan nanas kerap diperlukan.
“Penjualan buah nanas sedikit berkurang karena pembuat kue mengurangi jumlah kue yang diproduksi,” terangnya.
Supri Hastini, salah satu warga Penengahan, Lampung Selatan menyebut tradisi silaturahmi Idul Fitri berpotensi tidak akan dilakukan seperti tahun sebelumnya.