Silaturahmi Dibatasi Saat Idul Fitri, Warga Lamsel Tetap Sediakan Kue
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Tradisi silaturahmi saat hari raya Idul Fitri dipastikan dibatasi selama masa pandemi Coronavirus Disease (Covid-19).
Meski demikian, sejumlah ibu rumah tangga tetap menyediakan kue untuk hidangan kala Idul Fitri. Nory, salah satu warga Teluk Betung, Bandar Lampung menyebut tetap membuat berbagai jenis kue. Namun ia memilih mengurangi jumlah kue yang dibuat.
Pada tahun sebelumnya Nory menyebut membuat sebanyak 20 kilogram kue berbagai jenis. Berbagai jenis kue yang dibuat olehnya meliputi nastar, roti bolu, kastanyel, putri salju, kacang bawang,kukis dan sejumlah kue lain. Pembuatan berbagai jenis kerap dibagikan kepada sejumlah kerabat dan dihidangkan saat kunjungan silaturahmi keluarga dan tetangga.
Pada tahun ini ia menyebut dengan belum berakhirnya Covid-19 silaturahmi antar keluarga dikurangi. Dua hari sebelum lebaran Nory menyebut kerap melakukan tradisi hantaran berupa masakan opor ayam dan berbagai jenis kue. Pembuatan kue menurutnya tetap dilakukan untuk menyediakan hidangan bagi keluarganya.
“Saat hari raya Idul Fitri atau lebaran identik dengan silaturahmi antar keluarga karena banyak kerabat pulang dari Jakarta dan sejumlah tempat kerja namun karena mudik dilarang lebaran tahun ini dibatasi,” terang Nory saat ditemui Cendana News, Minggu (17/5/2020).
Nory menyebut membuat kue terbatas karena tidak menerima tamu (open house) selama Idul Fitri 1441 Hijriah. Tradisi silaturahmi saat lebaran menurutnya akan diganti dengan mengirimkan ucapan melalui media sosial dan video call (VC) menggunakan aplikasi WhatsApp. Hasil kue yang telah dibuat menurutnya bisa diantar ke sejumlah kerabat menggunakan jasa pengantaran go food.