LAMPUNG — Jelang Idul Fitri sejumlah petani kelapa sawit mengeluhkan anjloknya harga. Saiman, salah satu petani sekaligus pengepul kelapa sawit menyebut harga tandan buah segar (TBS) sawit alami penurunan sekitar Rp200 per kilogram. Sebelumnya harga TBS pada level petani mencapai Rp1.300 per kilogram turun menjadi hanya Rp1.100 per kilogram.
Selain harga yang anjlok tonase TBS kelapa sawit yang dihasilkan mengalami penurunan. Sebelumnya dalam satu pohon bisa menghasilkan TBS dengan berat sekitar 20 kilogram namun turun menjadi 10 kilogram. Memasuki masa trek hasil buah kelapa sawit yang yang dihasilkan ikut menurun. Sebab pasokan air berangsur kurang mendekati musim kemarau.
Ia menyebut kebutuhan masyarakat yang tinggi akan minyak goreng tidak diiringi dengan kenaikan TBS. Sejumlah pengepul menurutnya membeli TBS kelapa sawit menyesuaikan kebutuhan pabrik. Namun perhitungan biaya operasional pekerja dan juga distribusi telah dibebankan kepada para petani. Imbasnya harga alami penurunan.
“Normalnya dengan permintaan akan minyak goreng selama ramadan hingga Idul Fitri yang tinggi akan menaikkan harga TBS kelapa sawit namun ini justru sebaliknya anjlok,” keluh Saiman saat ditemui Cendana News, Senin (18/5/2020).

Saiman menambahkan salah satu faktor anjloknya harga TBS kelapa sawit karena pabrik hampir libur. Sesuai jadwal ia menyebut pemanenan pada pekan ketiga Mei merupakan panen terakhir. Sebagian pengepul memilih menghentikan operasional pembelian TBS dari petani terakhir setelah pabrik akan libur pada Kamis (21/5/2020) mendatang.