Pemukiman Warga di Pesisir Timur Lamsel Terdampak Banjir Rob

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Imbas banjir rob yang terjadi sejumlah tambak milik warga terendam air laut. Selain itu akses jalan darat untuk warga yang akan menuju ke wilayah dusun lain terhambat. Rizal menyebut sebagian warga yang tidak memiliki keperluan mendesak memilih tetap tinggal di permukiman.

“Akses jalur darat terhambat sehingga kerap warga memakai perahu untuk sejumlah keperluan,” terang Rizal.

Tugas melakukan ronda malam dan gotong royong menyediakan tempat pengungsian sudah dilakukan oleh KSB setempat. Prioritas warga yang diungsikan ke rumah tetangga dengan rumah panggung terutama bagi anak-anak dan wanita. Selama masa banjir rob warga memilih tidak melaut dan memilih berjaga di posko siaga rob.

Rizal menambahkan sebagian warga yang memiliki rumah panggung memberikan tempat untuk bermalam warga yang bagian rumahnya terendam. Sejumlah rumah yang terendam telah diberi pembatas dengan karung berisi pasir dan benda lain agar air tidak masuk. Sejumlah benda elektronik dan barang berharga diungsikan ke lokasi yang lebih tinggi.

“Lokasi yang lebih tinggi di dusun kami ada pada masjid dan sekolahan sehingga bisa jadi lokasi pengungsian sementara,” cetusnya.

Salah satu warga bernama Sudarto menyebut fenomena banjir rob kerap terjadi. Namun pada tahun ini sejumlah pantai di wilayah Lamsel hingga ke Bandarlampung terimbas rob. Rob yang terjadi akibat pasang air laut diprediksi mencapai ketinggian hingga 1 meter sehingga masuk ke permukiman. Rob di wilayah Kuala Jaya sulit surut karena air laut terdorong masuk ke aliran sungai Way Sekampung.

“Saat ada hujan di wilayah hulu bersamaan dengan pasang air laut maka rob akan bertahan lama,” cetusnya.

Lihat juga...