Dampak COVID-19 Bisnis Kuliner di Sikka Mati Suri
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Merebaknya pandemi Corona membuat bisnis kuliner dan katering di kabupaten Sikka, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terkena dampak bahkan membuat banyak rumah makan dan bisnis katering yang terpaksa tutup akibat sepinya pembeli.
Selain mengalami penurunan pembeli, pesanan katering makanan dan minuman pun tidak ada akibat batalnya berbagai kegiatan atau acara yang biasa diselenggarakan lembaga pemerintah maupun swasta di kota Maumere.
“Saya terpaksa mengurangi penjualan bahkan menutup sementara tempat usaha. Paling hari Jumat saat hari pasar saja buka karena ada pembeli tapi jumlahnya tidak banyak,” kata Severinus Jonson, pemilik rumah makan di Pasar Wairkoja kota Maumere, kabupaten Sikka, NTT, Sabtu (9/5/2020).

Jones sapaannya menambahkan, pihaknya berharap agar ada bantuan pemerintah terkait dengan kondisi yang sedang terjadi mengingat banyak pengusaha kuliner lokal yang terkena dampak.
Hal senada juga disampaikan Maria Wiliborda dimana menurutnya sejak 2019 memang bisnis kuliner belum terlalu menggeliat sehingga dengan adanya pandemi Corona membuat bisnis kuliner kian terpukul.
“Saya terpaksa menutup usaha kuliner karena situasi tidak memungkinkan. Penjualan sangat sepi dimana hari biasa hanya laku Rp.50 ribu saja. Sebelumnya dalam sehari minimal bisa untung Rp.100 ribu,” ujarnya.
Maria mengaku, pesanan katering sudah tidak ada sama sekali sehingga banyak usaha kuliner rumahan terpaksa tutup dan hanya mengandalkan penjualan online saja dengan jumlah terbatas.