Usaha Kuliner Nasi Uduk Bertahan di Masa Covid-19

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Sejumlah sektor usaha kecil di wilayah Bandarlampung memilih menutup usaha. Penutupan usaha dilakukan imbas berkurangnya minat masyarakat imbas Corona Virus Disease (Covid-19).

Hasan, salah satu pemilik usaha kuliner yang masih bertahan mengaku tetap berjualan di Jalan Pangkalpinang, Bandarlampung. Pedagang nasi uduk itu mengaku tetap bertahan memenuhi kebutuhan warga.

Hasan, pemilik usaha nasi uduk Lorong di Jalan Pangkalpinang Bandarlampung yang mengalami penurunan pendapatan semenjak sepinya pengunjung selama pandemi Covid-19, Selasa malam (14/4/2020) – Foto: Henk Widi

Hasan mengaku tetap bertahan sebab ia merupakan satu-satunya pedagang nasi uduk di Jalan Pangkalpinang.

Sejumlah pelanggan menurutnya tetap mengharapkan ia tetap buka. Sebab pada sejumlah usaha kuliner di wilayah tersebut mulai tutup sejak dua pekan silam. Meski tetap bertahan ia menyebut melakukan pengurangan jumlah nasi dan lauk.

Pada kondisi normal Hasan menyebut menyiapkan stok nasi uduk sebanyak 20 kilogram. Namun saat wabah Covid-19 mulai melanda ia hanya menyiapkan sebanyak 10 kilogram nasi uduk.

Penurunan jumlah stok juga dilakukan pada lauk ayam goreng yang semula menghabiskan 40 ekor per hari kini hanya 20 kilogram per hari. Tahu, tempe yang semula mencapai 100 potong dikurangi menjadi 50 potong.

“Imbas munculnya Covid-19 saya menyiapkan nasi, sejumlah lauk dengan jumlah yang dikurangi karena pelanggan makan di tempat juga berkurang sebagian memilih membeli dengan menggunakan aplikasi,” terang Hasan saat ditemui Cendana News, Selasa malam (14/4/2020).

Lihat juga...