Penjualan Kelapa Muda di Bandarlampung Terimbas Pandemi Corona

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Berkurangnya aktivitas masyarakat di luar rumah selama masa pandemi Covid-19 berimbas pada usaha penjualan kelapa muda. Makmun pemilik usaha penjualan kelapa muda di Jalan Karimun Jawa, Sukarame, Bandarlampung menyebut meski tetap berjualan, ia memilih mengurangi stok.

Pada kondisi normal Makmun menyebut menyediakan sebanyak 200 buah kelapa muda per hari. Lokasi yang berada di dekat perumahan, kampus salah satu perguruan tinggi negeri dan sejumlah perkantoran pemerintah kerap ramai dijadikan lokasi bersantai. Sebab tempat berjualan kelapa muda di tepi jalan berada di bawah rimbunnya pohon kelapa sawit.

Sepinya pembeli selama masa tanggap darurat Covid-19 disebut Makmun imbas sejumlah kantor, pelajar dan mahasiswa libur. Berkurangnya jumlah konsumen memaksanya untuk mengurangi jumlah kelapa muda yang dijual. Sebab kelapa yang tidak terjual dalam waktu sehari akan mempengaruhi rasa. Kesegaran air dan daging buah kelapa muda menurutnya berkurang jika disimpan dalam waktu lama.

“Kelapa muda yang saya jual berupa jenis hijau dan cungkap merah maksimal dua hari harus habis terjual, sebelumnya stok banyak tapi karena konsumen berkurang saya pilih stok terbatas, dikirim oleh petani saat dibutuhkan,” terang Makmun saat ditemui Cendana News, Selasa (14/4/2020).

Saat jumlah pembeli berkurang Makmun menyebut hanya menyediakan sekitar 50 buah kelapa muda. Buah kelapa muda tersebut sebagian didominasi jenis kelapa hijau dan kelapa merah. Jenis kelapa muda hijau menurutnya dijual dengan harga Rp8.000 per kilogram. Jenis kelapa muda merah dijual seharga Rp10.000 per buah. Penjualan kelapa muda yang menurutnya sudah ditekuni sejak belasan tahun silam.

Lihat juga...