Memahami Pentingnya Keilmuan Sains Data di Era Industri 4.0
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
JAKARTA — Berkembangnya data sebagai bagian dari kehidupan manusia memunculkan konsentrasi baru dalam ilmu pengetahuan. Yaitu, program studi Sains Data yang memfokuskan pada penganalisaan data.
Kaprodi Sains Data Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Acep Purqon, PhD menyatakan, Data Sains akan menghasilkan profesi Data Saintis yang sangat dibutuhkan di era revolusi industri seperti saat ini.
“Kebutuhan ini tidak hanya pada industri rintisan teknologi, tapi juga untuk industri energi, perbankan, manufaktur, kesehatan maupun industri jasa lainnya,” kata Acep saat dihubungi, Jumat (17/4/2020).
Ia memaparkan, masa industri 4.0 seperti saat ini, didukung oleh beberapa elemen, antara lain, Internet of Things, Big Data, Cloud Computing Robot, Artificial Intelligence (AI).
“Apa kesamaannya, mereka semua membutuhkan dan memiliki data. Tanpa data, tidak akan ada Big Data. Tanpa data, tidak akan ada AI maupun IoT yang bisa memenuhi kebutuhan manusia secara akurat,” urainya.
Acep menjelaskan bahwa Prodi Data Sains merupakan gabungan multidisplin ilmu. Karena kondisi yang makin kompleks saat ini tidak bisa lagi diselesaikan dengan cara disiplin ilmu masing-masing atau kavling masing-masing. Butuh cara baru menyelesaikan masalah komplek dengan cara multidisplin.
“Pada saat berlimpahnya data atau ledakan data menyebabkan orang tidak lagi bisa membedakan mana informasi bermanfaat atau tidak. Maka lahirlah cara menambang baru yang disebut data mining. Dulu orang mencari barang berharga dengan cara menambang mineral. Barang berharga sekarang itu bukan lagi mineral tapi data. Maka orang berlomba menambang data,” urainya.