Enam Sampel Swab Warga NTT Negatif
Editor: Mahadeva
MAUMERE – Sebanyak empat sampel swab penumpang Kapal Motor (KM) Lambelu, yang dikirim ke laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya, oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kabupaten Sikka, dinyatakan negatif.
Sampel dari penumpang KM. Lambelu tersebut dikirimkan oleh gugus tugas bersama sampel dari pasangan suami istri asal Desa Nebe, Kecamatan Talibura, Rabu (15/4/2020) lalu. Pasangan suami istri tersebut diketahui melakukan kontak erat dengan EA, pasien positif asal kota Kupang, NTT.
“Enam sampel yang kita kirim, Kamis (23/4/2020) sore sudah diterima hasilnya. Kita bersyukur hasilnya semuanya negatif, sehingga besok mereka sudah bisa kembali ke rumah masing-masing,” kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sikka, NTT, Petrus Herlemus, Kamis (23/4/2020) malam.
Sementara itu, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, saat berdialog dengan warga yang dikarantina di gedung SCC mengatakan, dirinya hadir bersama Forkopimda, untuk menyampaikan informasi dan tindak lanjut setelah masa karantina.
Sebelumnya, sebanyak sembilan orang perempuan penumpang KM Lambelu yang menjalani masa karantina akhirnya harus menjalani isolasi. Hal itu mempertimbangkan, hasil rapid tes yang menunjukan kondisi reaktif. (Baca: https://www.cendananews.com/2020/04/hasil-rapid-tes-reaktif-bekas-penumpang-lambelu-diisolasi.html).
Menurut Bupati Robi, penanganan pandemi merupakan hal yang baru. Sehingga kondisi fasilitas kesehatan yang dimiliki, seperti alat-alat pemeriksaan masih sangat terbatas. Situasi tersebut, bukan saja dialami di Sikka, tetapi juga terjadi di semua daerah. Termasuk di seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), dimana sampai saat ini belum bisa dilakukan swab karena peralatannya belum dimiliki.