Dosen UMP: RT-PCR Lebih Akurat Dibanding ‘Rapid Test’
Editor: Makmun Hidayat
PURWOKERTO — Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin meluas, test untuk memastikan positif tidaknya seorang pasien menjadi hal yang sangat ditunggu. Namun, rapid test yang banyak dilakukan, ternyata hasilnya tidak selalu tepat. Bahkan, tingkat akurasi rapid test masih di bawah test dengan metode real-time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
Dosen Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Binar Asrining Dhiani menjelaskan tentang perbedaan dan tingkat akurasi kedua metode test Covid-19 tersebut. Menurutnya, kedua metode tersebut sering digunakan untuk deteksi Covid-19.
“Rapid test ini sudah banyak digunakan, metode yang digunakan dengan memeriksa antigen dalam tubuh dan antibodi. Sedangkan untuk RT–PCR yang diperiksa adalah lendir dari saluran pernafasan, sehingga hasilnya lebih akurat dibanding rapid test,” terangnya, Senin (20/4/2020).

Lebih lanjut dosen yang mendalami penelitian di bidang biologi molekuler dan interaksi protein ini menjelaskan. Untuk rapid test ada dua jenis pemeriksaan, yaitu antigen rapid test dan antibodi rapid test. Untuk antigen rapid test dilakukan dengan mengukur antigen dalam tubuh, antigen yang dimaksud adalah virus SARS CoV2. Sampel yang diambil dalam pemeriksaan antigen adalah lendir yang terdapat di belakang tenggorokan pasien.
Jika diperoleh hasil antigen ada dalam tubuh, maka artinya pasien tersebut terinfeksi dan dengan meletakan sampel lendir pada alat tes yang mengandung antibodi khusus, akan dihasilkan reaksi positif.