Virus Corona Jadi Perhatian Serius Negara G20
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Kementerian Keuangan mengungkapkan bahwa Covid-19 atau virus corona menjadi perhatian negara-negara G20. Pada Presidensi Riyadh, Arab Saudi 22-23 Februari 2020 lalu, negara G20 bahkan menyebut wabah mematikan itu merupakan ancaman paling serius bagi pertumbuhan ekonomi global tahun ini.
“Dampaknya (corona) tentu bergantung pada seberapa cepat virus itu bisa diatasi dan seberapa luas penyebarannya. Kalau istilahnya IMF dampak dari virus corona ini bisa larger and longer,” ujar Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional, Suminto, Senin (2/3/2020) di Jakarta.
Suminto menambahkan, akibat penyebaran wabah virus corona, rantai pasok menjadi terdistrupsi dan tingkat kepercayaan berusaha maupun pariwisata menjadi tergerus.
“Negara-negara G20 menyampaikan simpati kepada masyarakat dan negara yang terdampak virus corona, khususnya Tiongkok dan menyepakati perlunya komitmen global untuk mengatasi dampak virus corona, baik dalam pencegahan penyebarannya maupun munculnya virus serupa di masa depan,” kata Suminto.
Selain corona, resiko yang juga diidentifikasi berpotensi melemahkan laju ekonomi global, yang ditargetkan tumbuh hingga 3,3 persen adalah masalah ketegangan geopolitik, perang dagang, situasi politik yang tak terduga, kebakaran hutan di Australia dan beberapa isu lainnya.
Adapun langkah-langkah antisipatif yang disepakati negara G20 untuk menghadapi risiko pelemahan laju ekonomi global adalah melakukan kebijakan moneter akomodatif, kebijakan fiskal yang fleksibel dan reformasi struktural.
“Sepanjang masih ada ruang bagi kebijakan moneter yang akomodatif, itu sangat diharapkan agar mendukung aktivitas perekonomian dan stabilitas harga,” tukas Suminto.