Menanam Sayuran di Lahan Sempit, Hemat Pengeluaran

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Penanaman sayuran pada lahan sempit di sekitar rumah berpotensi menghemat pengeluaran. Ni Wayan Srini, warga Desa Tri Dharmayoga, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan (Lamsel) menyebut memanfaaatkan lahan sempit untuk menanam sayuran. Penanaman menggunakan polybag, pipa pvc, botol bekas menjadikan ia tidak harus membeli sayuran.

Berbagai jenis sayuran yang ditanam oleh Ni Wayan Srini meliputi bayam, kangkung, sawi, kemangi. Pada tepi pagar rumah ia menanam moringa atau kelor. Sayuran segar yang ditanam secara organik menurutnya bisa dipetik sewaktu waktu. Ia mengaku bisa menghemat pengeluaran karena sejumlah sayuran tidak harus dibeli.

Selain sayuran, jenis bumbu dapur yang ditanam pada lahan sempit meliputi kunyit, kencur, jahe, lengkuas. Berbagai jenis bibit tanaman tersebut menurut Ni Wayan Srini diperoleh dari kebun milik desa. Sebab keberadaan Kelompok Wanita Tani (KWT) memiliki peran dalam upaya pemanfaatan lahan sempit. Kreatifitas para wanita menjadi solusi lahan sempit dimanfaatkan.

“Dukungan dari Kelompok Wanita Tani, PKK agar para wanita memanfaatkan lahan sempit terus dilakukan karena sangat besar manfaatnya dalam upaya menghemat pengeluaran,” terang Ni Wayan Srini saat ditemui Cendana News, Senin (2/3/2020).

Penanaman sayuran secara swadaya sekaligus memastikan kesegaran, kesehatan sayuran. Penanaman sayuran yang dilakukan tanpa pupuk kimia menjadikan sayuran yang dihasilkan minim residu kimia. Sayuran yang ditanam pada lahan sempit di pekarangan sekaligus berfungsi sebagai estetika. Sebab jenis tanaman yang memiliki sulur berfungsi sebagai pagar hidup.

Ni Wayan Srini (kiri) warga Desa Tri Dharmayoga Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan memanfaatkan daun kelor untuk sayuran dari pemanfaatan lahan sempit untuk kebutuhan keluarga, Senin (2/3/2020). -Foto: Henk Widi
Lihat juga...