Tanam Kedelai Edamame, Penghasilan Bisa Meningkat
Editor: Makmun Hidayat
YOGYAKARTA — Sejak beberapa bulan terakhir, KUD Gemah Ripah Trirenggo Bantul yang merupakan koperasi binaan Yayasan Damandiri aktif menggalakan penananaman komoditas pertanian baru berupa kedelai Edamame. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengubah mindset atau pola pikir petani selama ini yang hanya fokus menanam padi.
Dengan menanam kedelai Edamame, diharapkan para petani bisa lebih produktif. Pasalnya dibandingkan padi, kedelai Edamame dianggap memiliki keuntungan yang jauh lebih tinggi. Baik dari sisi waktu tanam, proses produksi hingga nilai jualnya.

Manager Umum KUD Gemah Ripah yang juga Ketua Gapoktan Trirenggo, Ambyah, mengatakan dengan menanam kedelai Edamame, dipastikan penghasilan para petani akan jauh meningkat dibandingkan sebelumnya. Hal itulah yang membuat pihaknya getol mendorong petani di Desa Trirenggo menanam kedelai Edamame.
“Inovasi baru penanaman kedelai Edamame ini bisa menjadi peluang untuk mengalihkan pola petani selama ini yang hanya berpikir menanam padi, padi, padi. Sehingga menjadi lebih produktif. Saya pastikan penghasilan petani akan lebih tingi dibanding hanya menanam padi. Karena perawatan dan pengerjaan mudah. Waktu panen lebih singgat serta harga jualnya bagus. Sehingga petani tidak akan rugi,” bebernya Jumat (28/02/2020).
Dari sisi ekonomis, Ambyah menyebut secara kasar, untuk menanam komoditas kedelai Edamame di lahan seluas 1 hektare dibutuhkan modal sekitar Rp50 juta. Sementara dari lahan seluas itu, dalam waktu 65 hari dapat dihasilkan sekitar 80 ton kedelai dengan nilai jual Rp8000 per kilogram. Atau dengan kata lain petani akan bisa mendapatkan pemasukan kotor Rp80 juta sekali panen.