Dampak Corona, Penjualan Kuliner di Sikka Turun Drastis
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Dampak penyebaran virus Corona yang kian masif membuat masyarakat waspada termasuk adanya imbauan pemerintah terkait social distancing membuat masyarakat pun mulai berdiam diri di rumah.
Dampak penurunan penjualan mulai terasa, pedagang kuliner di kota Maumere, kabupaten Sikka, provinsi NTT pun mulai menjual makanan secara online, karena banyak aktivitas pesta mengalami penundaan.
“Kami terpaksa mulai gencar menjual secara online karena pengunjung di rumah makan mulai berkurang hingga 50 persen bahkan lebih,” kata Severinus Jonson, pemilik usaha rumah makan Kuliner Jones di pasar Wairkoja, desa Wairkoja, kecamatan Kewapante, kabupaten Sikka, provinsi NTT, Sabtu (28/3/2020).

Jones sapaannya mengatakan, biasanya setiap hari dirinya bisa meraih keuntungan minimal Rp.200 ribu bahkan bisa mencapai Rp.300 ribu namun dengan merebaknya virus Corona rumah makan miliknya hanya meraup penghasilan maksimal Rp.100 ribu.
Bahkan penjualan di acara Car Free Night setiap malam minggu di jalan Raja Centis di kampung Kabor kota Maumere dimana biasanya meraup pendapatan hingga Rp.500 ribu pun sudah tidak ada lagi. Karena aktivitas car free night ditiadakan sementara.
“Terpaksa kami hanya mengandalkan masyarakat yang makan setiap hari yang bisa dihitung dengan jari. Paling kalau hari pasar setiap Jumat pengunjung sedikit lebih ramai,” tuturnya.
Jones mengakui, berkurangnya pendapatan terjadi karena para pedagang di pasar Wairkoja menurun drastis. Juga karena pembeli menurun. Masyarakat tidak berani keluar rumah karena takut terkena virus Corona.