DAD Bengkayang Tunda Ritual Pantabakng Binua Skala Kabupayen

Jajaran DAD Bengkayang saat mengikuti rapat koordinasi dengan DPRD Bengkayang – Foto Ant

Fransiskus menyebut, jika tolak bala dilakukan untuk menutup kabupaten, tentu ada usulan dari beberapa etnis seperti paguyuban, Melayu, Tionghoa dan suku lainnya yang ada di kabupaten Bengkayang. “Jika ada usulan itu tentu pemerintahan akan melakukan koordinasi dengan stakeholder yang ada,” ucapnya.

Sebelumnya, Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Bengkayang berencana melakukan Pantabakng Binua, sebagai bentuk respon dalam menghadapi kondisi yang sedang terjadi di Kalbar, terkhusus Kabupaten Bengkayang.

Acara adat tolak bala tersebut salah satu upaya masyarakat Dayak mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) di Bengkayang. Adat Pantabakng (Pagar) Binua, adalah acara adat tolak bala terhadap suatu kondisi wilayah (Binua) yang kurang baik, yang sedang menimpa kehidupan masyarakat beradat se- Kabupaten Bengkayang.

Namun setelah melakukan rapat bersama pengurus, DAD Kabupaten Bengkayang memutuskan untuk menunda acara tersebut, sampai ada keputusan dari audiensi bersama pemerintah kabupaten. (Ant)

Lihat juga...