Alfian Ingatkan Kebangkitan Komunis Bukan Isapan Jempol

Editor: Koko Triarko

KEDIRI – Kebangkitan komunis di Indonesia tampaknya bukan sekadar isapan jempol belaka. Beberapa kali pertemuan keluarga besar eks anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) sempat digelar. Terakhir, keluarga besar eks-anggota PKI ditengarai telah melakukan pertemuan pada 6-7 Maret, lalu.

Hal tersebut disampaikan Alfian Tanjung, saat menghadiri peringatan 55 tahun teror PKI di Kanigoro.

“Sebetulnya sejak akhir Februari, saya sudah gelisah karena saya punya pengetahuan tentang pertemuan keluarga besar PKI di Ambarawa tanggal 6-7 Maret kemarin. Tapi, mengingat saya dikontrol, WA saya disadap, maka saya bingung harus bicara ke siapa,” ucapnya, Rabu (11/3/2020).

Menurut Alfian, pertemuan tersebut berjalan lancar tanpa ada yang menghambat. Hasil pertemuan mereka akan dibawa ke Presiden. Selanjutnya mereka akan melakukan sebuah gerakan yang saya sendiri tidak tahu apa maksudnya. Tapi, yang jelas mereka minta perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

“Jadi, sebatas itu informasi yang bisa saya sampaikan, tapi mudah-mudahan walau secuil itu informasinya bisa segera ditindak lanjuti,” tandasnya.

Komunis sebagai bahaya laten bagi bangsa Indonesia, tentu semua ingin menyatakan dengan tegas, bahwa PKI sebangkit selangkah apa pun, setapak apa pun, rakyat Indonesia tidak akan pernah membiarkan mereka tersenyum untuk melihat kebangkitan mereka.

“Negeri ini merdeka oleh para ulama dan para santri, maka kita akan menjaga negara ini dengan segala kesadaran penuh, bahwa Republik Indonesia haram dengan paham komunisme, jadi kami siap mengganyang dan melawan PKI,” tegasnya.

Sementara itu disebutkan, peristiwa Kanigoro merupakan salah satu bentuk kebiadaban PKI terhadap umat Islam. Mereka dengan kejam menyerang Pelajar Islam Indonesia (PII) yang sedang melakukan training.

Lihat juga...