Pestisida Nabati, Jadi Alternatif Petani di Lamsel Atasi Hama

Editor: Makmun Hidayat

“Penggunaan bahan nabati untuk pestisida mudah diperoleh sehingga tidak mengeluarkan biaya operasional yang besar,” tutur Stevanus Sukoco.

Pembuatan pestisida nabati menurutnya sudah digunakan selama dua kali masa tanam. Penggunaan pestida alami menurutnya diaplikasikan pada serangan hama tikus,walang sangit. Sejumlah bahan alami yang diperoleh dari alam membuat hasil padi yang dihasilkan aman dikonsumsi.  Keterampilan menciptakan pestisida nabati menurutnya juga mulai ditularkan ke petani lain.

Jumono, petani lain di Desa Pasuruan menyebut hama tikus muncul saat penghujan. Saat memasuki masa padi berbulir ia menyebut tikus memakan batang,daun muda. Hama tikus masih akan terus menyerang hingga padi menguning sehingga pestisida nabati perlu digunakan. Bahan baku daun sirsak, mengkudu dan sereh yang mudah diperoleh.

“Sekarang harga pestisida kimia meningkat karena tanaman jagung terkena hama,” beber Jumono.

Penggunaan pestisida nabati menurutnya masih jarang digunakan petani. Namun dengan harga pestisida kimia yang semakin mahal ia memilih menggunakan bahan alami yang ada. Penggunaan bahan alami yang mudah didapat menurutnya sekaligus mendorong warga menanam sejumlah tanaman. Sejumlah tanaman yang bisa digunakan sebagai pestisida alami mengurangi kerusakan pada tanaman padi.

Lihat juga...