Pestisida Nabati, Jadi Alternatif Petani di Lamsel Atasi Hama
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Memasuki tanaman padi berbulir, petani di Lampung Selatan (Lamsel) mengeluhkan hama tikus. Mengantisipasi kerusakan tanaman padi akibat hama tikus saat masa tanam pertama (MT1) petani memilih menggunakan pestisida nabati.
Stevanus Sukoco, petani di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan memilih memanfaatkan daun sirsak, buah mengkudu dan sereh. Pembuatan pestisida nabati menurut Sukoco, sapaan akrabnya dikarenakan pestisida kimia dibeli dengan harga mahal.
Satu botol ukuran 150 mililiter menurutnya dibeli dengan harga sekitar Rp100ribu. Pestisida kimia tersebut kerap diaplikasikan dengan beras atau gabah agar dimangsa tikus. Namun penggunaan pestisida kimia kurang efektif menghalau dan memusnahkan hama tikus.
Harga pestisida kimia yang mahal menurutnya mengakibatkan biaya operasional meningkat. Kenaikan harga pestisida kimia menurutnya diakibatkan hama tikus yang merusak tanaman padi. Sejumlah bahan alami untuk pembuatan pestisida menurut Sukoco bisa diperoleh dari kebun. Pilihan daun sirsak, buah mengkudu, sereh dipilih karena memiliki aroma menyengat yang tidak disukai hama.
“Semua bahan pembuatan pestisida nabati bisa diperoleh dari kebun karena setiap warga selalu menanam bahan bahan alami tersebut untuk tanaman obat keluarga,” terang Stevanus Sukoco saat ditemui Cendana News, Selasa (25/2/2020).
