MATAKIN: Ibu Tien Soeharto Pemersatu Ragam Budaya-Agama

Editor: Makmun Hidayat

Ketua Matakin Provinsi DKI Jakarta, Js. Liem Liliany Lontoh saat ditemui di Kelenteng Kong Miao TMII, Jakarta, Sabtu (15/2/2020). -Foto: Sri Sugiarti

Karena menurutnya, terkadang orang itu hanya berucap tetapi pelaksanaannya tidak kelihatan. Tetapi, Ibu Tien Soeharto dengan gagasan dan ide berliannya sukses memberikan contoh pengabdian kepada bangsa melalui karya membangun TMII ini.

“Itu sangat kami hargai dan apresiasi karya-karya pemikiran Ibu Tien Soeharto mempersatukan ragam budaya dan agama di miniatur Indonesia bernama TMII,” ujarnya.

Kelenteng Kong Miao adalah salah satu bukti kebhinnekaan yang terajut di TMII. Keberadaan kelenteng ini mampu memperkuat persaudaraan antara umat Khonghucu dan sesama umat agama lainnya.

Apalagi kata Lili, di forum kerukunan umat beragama selalu bekerja sama dengan lima majelis agama lainnya. Dan terlihat benar tidak ada masalah, karena tokoh-tokoh agama selalu memberikan contoh yang baik bagi umat.

Pada akar rumput atau masyarakat bawah, senantiasa tokoh-tokoh agama itu menanamkan hidup rukun dan damai. Contoh mulia ini telah disematkan juga oleh Ibu Tien Soeharto dalam berbagai karyanya membangun bangsa.

Utamanya TMII ini, Ibu Tien Soeharto sangat jauh berpikir ke depan dengan segala tantangan dan kritikan yang menentang pembangunan wahana budaya ini.

Namun dengan hati yang lembut dan iklas, Beliau tetap membangun TMII dengan tujuan utama untuk pelestarian budaya bangsa yang tetap merangkul anak bangsa dalam pengembangannya. Juga berharap masyarakat Indonesia menjadi lebih mengenal budaya daerahnya dengan berkunjung ke TMII.

“Jadi pemimpin itu ibarat matahari. Ibarat angin dimana bertiup, disitu rumput mengarah. Jadi kalau kita jadi pemimpin harus bawa yang benar kebajikannya. Dan, Ibu Tien Soeharto sebagai Ibu Negara telah sukses menebarkan kebajikan bagi rakyatnya, dengan membangun TMII ini,” ujar Lili.

Lihat juga...