Gubernur Jateng: Kota Layak Anak tak Hanya Stempel

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Kepala Perwakilan BKKBN Jateng, Wagino, menambahkan rakorda tersebut diharapkan dapat meningkatkan sinergitas, komitmen serta dukungan pemerintah dan mitra kerja dalam pengelolaan dan pelaksanaan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Kepala Perwakilan BKKBN Jateng, Wagino, menjelaskan rakorda tersebut dapat meningkatkan sinergitas, komitmen, serta dukungan pemerintah, dan mitra kerja dalam pengelolaan sekaligus pelaksanaan KKBPK di MG Setos Semarang, Rabu (26/2/2020). Foto: Arixc Ardana

“Sasaran strategis di Jateng, seperti yang tertuang dalam perjanjian kinerja, antara lain menurunkan angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) dapat mencapai 2,05, meningkatnya angka prevalensi pemakaian kontrasepsi modern hingga 63,93 persen, hingga menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) 6,82 persen, sekaligus menekan angka kelahiran menurut kelompok umur 15-19 tahun atau Age Specific Fertility Ratio (ASFR) 15-19 tahun, dengan target 26 per-1.000 kelahiran pada tahun 2020,” tandasnya.

Selain itu, BKKBN mengajak para mitra untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Keluarga (IPK) sebesar 51,11 , serta menambah median usia kawin pertama (MUKP) perempuan dari rata-rata usia 20,9 tahun.

Lihat juga...