Dua Pasien DBD di Banyumas Meninggal Dunia

Editor: Makmun Hidayat

PURWOKERTO — Belum  genap dua bulan pada tahun 2020 ini, sudah ada dua warga Kabupaten Banyumas meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD). Diperkirakan puncak DBD masih akan berlangsung hingga bulan Maret 2020.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas  Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, Dwi Mulyanto mengatakan, sepanjang Januari 2020 hingga akhir bulan Februari ini, kasus DBD di Banyumas ada 28 penderita. Dan dua orang diantaranya meninggal dunia.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, Dwi Mulyanto, Senin (24/2/2020) di kantornya. -Foto: Hermiana E. Effendi

Pasien DBD yang meninggal dunia merupakan warga Desa Klapagading Kulon, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas. Satu pasien meninggal dunia saat menjalani perawatan di Puskesmas 1 Wangon dan 1 pasien lainnya meninggal dunia dalam perawatan di Puskesmas 2 Wangon.

“Sebenarnya jika dibandingkan dengan tahun 2019, pada periode yang sama, jumlah penderita DBD tahun ini jauh berkurang. Tahun lalu pada dua bulan pertama sudah terjadi 153 kasus dan tahun ini ada 28 kasus, namun dua orang meninggal dunia,” jelas Dwi Mulyanto, Senin (24/2/2020).

Lebih lanjut Dwi menjelaskan, tahun 2019, total jumlah kasus DBD mencapai 202 orang dan 10 diantaranya meninggal dunia. Karenanya, Dinkes Banyumas terus berupaya untuk melakukan pencegahan DBD, mengingat musim DBD masih akan berlanjut hingga bulan depan.

“Bulan Januari sampai Maret ini rawan DBD, karena mulai turun hujan dan banyak genangan-genangan air, sehingga nyamuk juga berkembang biak dengan pesat,” terangnya.

Lihat juga...