2030, Jakarta Targetkan Bebas HIV-AIDS
Selama Januari-September 2019, dengan Reservasi Daring yang telah diterapkan di 35 Puskesmas dan RSUD di Jakarta, terdapat 2.910 permohonan tes HIV (booking test) yang dibuat. Lebih dari 500 klien telah merasakan mudahnya akses ke layanan HIV melalui fasilitas ini.
Selama 2019, 809 kali konseling dan tes HIV sukarela (KTS) atau “voluntary counselling and testing” (VCT) telah dilakukan di Puskesmas. Total 18.866 klien telah melakukan tes HIV dengan angka temuan kasus 10 persen dari total tes.
“Mobile VCT atau Dokling pelaporannya dilakukan menggunakan ‘Jak-Track’, dan bisa dengan mudah langsung diakses oleh LSM penjangkau,” katanya.
Dengan berbagai kemudahan yang telah “Jak-Track” hadirkan, tegasnya, diharapkan ke depan penggunaan “Jak Track” bisa lebih optimal dan dapat memudahkan petugas layanan kesehatan dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di DKI Jakarta.
Widyastuti juga mengatakan, sudah menjadi pakem untuk isu kesehatan publik, bahwa tidak ada program kesehatan publik yang berhasil tanpa partisipasi masyarakat, termasuk upaya mengatasi masalah HIV/AIDS.
Karena itu, Widyastuti mengapresiasi dukungan dan bantuan teknis USAID/LINKAGES yang telah menginisiasi Jakarta Memanggil, yang merupakan sebuah gamifikasi yang bertujuan mengajak seluruh petugas kesehatan. Terutama petugas Puskesmas dan klinik untuk melakukan aksi-aksi percepatan penanggulangan HIV/AIDS yang terencana dan terpadu. (Ant)