Warga Pasuruan Olah Limbah Pasar Jadi Pupuk
Editor: Koko Triarko
Pemanfaatan sampah pasar menjadi pupuk kompos dilakukan oleh Desa Pasuruan, memakai komposter. Instalasi tersebut dibuat sedemikian rupa dari drum plastik dilengkapi pipa. Sampah organik yang didominasi sayuran, buah dari pasar akan dimasukkan dalam drum plastik. Setelah sampah dimasukkan dalam drum, penambahan cairan MOL sebagai bioaktivator diperlukan mempercepat pembusukan.
Komposter yang dibuat oleh Desa Pasuruan, menurut Sumali masih skala rumah tangga. Pada tahap awal, 10 komposter dengan kapasitas sekitar 200 kilogram sampah bisa ditampung. Contoh komposter tersebut akan disosialisasikan kepada maayarakat, agar bisa diaplikasikan. Sebab, instalasi komposter bisa dibuat dengan drum bekas, wadah cat bekas dan drum.
“Pemerintah Desa Pasuruan menjadi pilot project atau percontohan nanti, harapannya setiap rumah memiliki instalasi komposter sederhana,” bebernya.
Sugeng Haryono, salah satu aparatur Desa Pasuruan menyebut pemanfaatan sampah pasar memiliki peluang besar. Selain mempercepat proses pembersihan, tingkat kesadaran pedagang memilah sampah akan makin meningkat. Sosialisasi kepada pedagang dilakukan, agar sampah organik yang bisa diolah menjadi kompos tidak dicampur dengan sampah anorganik.
“Pemanfaatan sampah menjadi kompos sekaligus upaya mengedukasi pedagang, bahwa sampah bisa dimanfaatkan lebih lanjut,” papar Sugeng Haryono.
Ia menuturkan, proses pengambilan sampah untuk diolah memakai komposter cukup sederhana. Petugas kebersihan sampah telah diberi tempat khusus untuk mengumpulkan sampah organik. Petugas desa akan mengambil sampah yang telah dipilah, untuk dibawa ke alat komposter yang dimiliki desa.