Usaha Taman Bunga Celosia Masih Menjanjikan di Lamsel

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Usaha berbasis pertanian atau dikenal dengan agrobisnis, menjadi peluang usaha alternatif, dengan memanfaatkan lahan terbatas.

Suti Amelia (44), salah satu warga asal Lubuk Linggau, Sumatra Selatan, memanfaatkan lahan sawah di Rejomulyo, Metro Selatan, kota Metro, untuk menanam bunga celosia.

Bunga celosia (Celosia argantea) kerap ditanam sebagai tanaman hias bersama dengan bunga matahari (Heliantus annus L). Memiliki suami yang bekerja di bidang perkebunan bernama Kerut (55), ia memberanikan diri menyewa lahan sawah. Lahan sawah berukuran 60 x 50 meter merupakan bagian dari total luas lahan satu hektare yang sebagian masih ditanami padi.

Berbekal jiwa wirausaha, Suti Amelia mengolah lahan sawah menjadi kebun bunga. Seperti pada teknik budi daya tanaman kebun (hortikultura), ia mengembangkan tanaman bunga (florikultura). Sebagian tanaman bunga yang ditanam merupakan bunga hias yang dijual karena keindahannya saat muda. Namun, ia masih bisa menjual bibit bunga dalam bentuk biji.

Suti Amelia (kanan), pemilik kebun bunga celosia di Rejomulyo, Metro Selatan, kota Metro, Lampung, Senin (6/1/2020). -Foto: Henk Widi

“Peluang bisnis fortikultura saya lihat cukup menjanjikan, karena bisa menghasilkan profit secara harian, mingguan, mulai tanaman berbunga dan saat warna memudar, saya bisa menjadikan tanaman bunga untuk bibit,” terang Suti Amelia, Senin (6/1/2020).

Ia mengaku menyewa lahan dari petani seharga Rp10 juta. Selain sewa lahan, ia masih harus mengeluarkan biaya pengolahan dan pembelian mulsa plastik. Serius menekuni agrobisnis florikultura, penanaman bunga celosia dan matahari menerapkan pola penanaman seperti sayuran. Terlebih dua jenis bunga tersebut bisa ditanam seperti bayam.

Lihat juga...