Tradisi Fang Sheng, Simbol Permohonan Ampun
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Ratusan jemaat pemeluk agama Budha di Bandar Lampung, melakukan tradisi pelepasan burung pipit, memperingati Imlek atau Sin Cia, usai berdoa di Vihara.
Mei Lin, warga asal Teluk Betung, Bandar Lampung, menyebut jika melepas satwa memiliki makna yang dalam. Usai berdoa kepada Sang Pencipta, relasi dengan alam disimbolkan dengan melepas burung.
Pelepasan satwa jenis burung, menurut Mei Lin sebagai simbol permohonan ampun. Selama setahun pada tahun lunar Imlek 2570, ia telah melakukan sejumlah kesalahan. Sebagai simbol berdamai dengan alam, pada awal 2571 ia melepaskan sekitar 10 ekor burung pipit.
Ritual melepas burung sebelumnya dilakukan pada tahun baru Imlek, saat memasuki shio Babi. Memasuki shio Tikus Logam tahun ini, ia menyebut pelepasan burung pipit memberi hoki atau peruntungan. Sebab, sebagai simbol kehidupan pelepasan satwa burung pipit menunjukkan sifat welas asih, menjaga kesimbangan dengan alam.

“Sebagai pengikut Budha, sifat welas asih dan kepercayaan pada reinkarnasi adanya kehidupan baru di masa mendatang, diwujudkan dengan sikap menyayangi makhluk hidup,” ungkap Mei Lin, saat ditemui Cendana News di depan Vihara Thay Hin Bio, Sabtu (25/1/2020).
Mei Lin yang didampingi suami dan orang tua, juga menyebut tradisi melepas satwa sudah turun-temurun diajarkan. Sesuai kisah dalam kitab Lie Zi yang menjadi tradisi tulisan, disebutkan tradisi membeli dan melepaskan binatang kerap disebut dengan ritual Fang Sheng. Tradisi ribuan tahun dari leluhurnya di Tiongkok masih dijalankan hingga kini.