Taman Bunga Celosia Merebak di Metro Lampung

Editor: Koko Triarko

“Spot foto yang dilengkapi dengan sejumlah ornamen menjadi ciri khas taman celosia yang saya kelola, sekaligus menjadi kenangan pengunjung,” beber Suti.

Suti Amelia mengaku sadar, bahwa peluang usaha taman celosia akan mencapai masa pudar. Kondisi tersebut dipengaruhi masa pembungaan maksimal hingga tiga bulan. Makin tua bunga akan mempengaruhi kecerahan warna.

Ia bahkan harus siap kunjungan akan sepi dan omzet jutaan bahkan puluhan juta, akan berkurang. Sebagai antisipasi, ia telah menyewa lahan lain yang siap dipakai untuk taman yang baru.

Taman celosia milik Suti Amelia terbilang cukup strategis. Dari arah Bandar Lampung, lokasi ada di sebelah kanan. Terletak di dekat jalan utama Budi Utomo, taman tersebut bahkan sudah sangat terlihat mencolok di antara area persawahan.

Merogoh kocek Rp10.000 untuk orang dewasa, Rp5.000 bagi anak-anak, pengunjung bisa berpose sepuasnya pada sejumlah spot yang tersedia. Penyewaan payung  ala Jepang dan hanbok disediakan dengan biaya Rp30.000.

“Ada jembatan seperti di Jepang lengkap dengan gapura, bunga sakura dan suasana ala Eropa, seperti di Belanda,” beber Suti Amelia.

Suti Amelia membuat taman celosia sekaligus peluang usaha bagi warga. Keberadaan taman celosia membuka peluang usaha kuliner makanan dan minuman ringan. Selain itu, sejumlah warga bisa memanfaatkan jasa parkir bagi kendaraan roda dua Rp2.000, dan Rp5.000 bagi mobil. Meski area parkir terbatas, namun pengunjung datang silih berganti saat musim liburan.

Novianti, pengunjung asal Bandar Lampung mengaku baru sempat ke taman celosia pada libur awal tahun, setelah melihat unggahan sejumlah kawan di instagram. Menempuh perjalanan selama satu jam lebih dengan kondisi jalan yang mulus, ia berlibur ke taman celosia itu bersama keluarganya.

Lihat juga...