TANJUNGPINANG – Perum Badan Urusan Logisitik (Bulog) Subdivre Tanjungpinang, Kepulauan Riau, memastikan stok beras aman hingga lima bulan ke depan.
“Saat ini stok beras Bulog ada 2.600 ton. Kebutuhan per bulan sekitar 500 ton,” kata Kepala Bulog Subdivre Tanjungpinang, Edison, di Tanjungpinang, Rabu (1/1/2020).
Penyaluran beras Bulog Subdivre Tanjungpinang meliputi lima kabupaten/kota di Kepri, yaitu, Lingga, Anambas, Natuna, Bintan, dan Tanjungpinang.
“Kecuali Batam dan Karimun. Dua daerah itu punya kantor wilayah Bulog sendiri,” sebutnya.
Dia mengatakan, selama 2018/2019 harga beras Bulog tetap stabil, bahkan tidak menjadi salah satu penyumbang inflasi di daerah tersebut.
“Dari data BPS, sejak September hingga Desember 2019 di Tanjungpinang terjadi deflasi,” imbuhnya.
Disinggung mengenai 500 ton beras tak layak konsumsi yang ada di gudang Bulog, Edison menegaskan, bahwa pihaknya masih menunggu proses lelang di tingkat pusat, karena beras tersebut masih memiliki nilai ekonomis.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungpinang, Ahmad Yani, turut menjamin stok sembako selama Natal dan Tahun Baru 2020 aman dan terkendali.
Dia mengatakan, sampai 31 Desember 2019, pasokan beras daerah itu dari sepuluh distributor di luar Bulog ada sekitar 300 ton.
Kemudian tepung terigu 118 ton, gula pasir 132 ton, minyak goreng 155 liter, daging ayam beku 100 ton, daging sapi segar 60 ton, daging sapi beku 50 ton, dan cabe merah 20 ton.
“Jadi, stok sembako sejak Natal kemarin hingga awal tahun ini aman,” jelasnya.
Lanjut Yani, harga kebutuhan pokok ini masih terkendali, kecuali ikan selar dan gula pasir mengalami sedikit kenaikan.