Banjir Bawa Berkah Buka Sewaan ‘Charger’ untuk Warga Duri Kosambi

Editor: Makmun Hidayat

“Kemarin saya coba hubungi call center PLN  123 untuk tanyain pemadaman listrik ini sampai kapan, tapi gak bisa-bisa,” sebutnya.

Menanggapi hal itu, EVP Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka menjelaskan call center 123 sulit dihubungi karena terlalu banyak orang yang mencoba menghubungi PLN dalam satu waktu.

“Iya, lagi crowded. Artinya terlalu banyak orang yang telepon ke sana. Sulit, memang,” kata Made saat dikofirmasi Cendana News tertulis.

Made menyebut situasi ini tak bisa diselesaikan dalam waktu dekat. PLN akan melakukan evaluasi agar di kemudian hari call center tak lagi sulit dihubungi saat situasi darurat.

“Memang enggak bisa membalikkan telapak tangan. Butuh pelebaran bandwidth atau tambahan kursi, tapi enggak bisa sekarang. Kita akan evaluasi,” tutur Made.

Selain melalui call center 123, masyarakat juga mencoba menghubungi PLN melalui media sosial seperti Twitter.

Sebelum dinyalakan, kata Made, PLN terus menginspeksi, membersihkan, mengeringkan, mengecek gardu distribusi yang terkena dampak banjir. Sehingga listrik di lokasi terdampak banjir dapat dinyalakan kembali.

Dia memastikan jaringan listrik warga sudah kering dan siap untuk dialiri listrik dengan menandatangani berita acara penyalaan bersama perwakilan warga. Dalam proses pemulihan, PLN juga menyiagakan 2.337 personil yang tersebar di Jabodetabek.

Selain itu, PLN menyiapkan 13 perahu karet yang disebar di tiga lokasi terdampak banjir terparah, yaitu Cengkareng, Bandengan, dan Kebun Jeruk.

“Salah satu kesulitannya, kami belum bisa memastikan instalasi di rumah pelanggan dalam keadaan aman. Untuk memastikan, kami juga membutuhkan kesepakatan dari perwakilan warga bahwa instalasi di dalam rumah aman,” tutup Made.

Lihat juga...