Petani di Sikka Keluhkan Pupuk Sering Datang Terlambat
Editor: Koko Triarko
Paulus pun mengaku bingung, kenapa pupuk sering tiba di tangan petani selalu terlambat, sehingga terpaksa pupuk tersebut pun terpaksa dipergunakan saja, meskipun tidak memberi dampak bagi tanaman jagungnya.
“Tanaman jagung kalau seminggu ditanam baru diberi pupuk urea, dan sebulan kemudian baru diberi pupuk urea lagi, supaya hasil panennya bagus dan jagungnya berukuran besar,” terangnya.
Bila menggunakan pupuk urea, tambah Paulus, dalam satu batang jagung bisa terdapat tiga tongkol jagung dan berukuran besar, sementara kalau tidak menggunakan pupuk urea, jagungnya akan berukuran kecil.
Saat jagung hendak berbunga, ungkapnya, petani harus memberi pupuk NPK lagi, tapi mereka tidak mendapatkan pupuk tersebut. Makanya, dia mengaku pasrah saja hasil panennya seperti apa, sebab mau membeli pupuk juga tidak bisa.
“Sebagai petani, kami berharap agar bantuan bibit dan pupuk kalau diberikan pemerintah harus sebelum musim tanam. Pupuk NPK juga kalau bisa dibeli, maka petani diizinkan membelinya,” harapnya.