Pemprov Kaltim Beri Pelatihan Pengendalian Hama Kakao
Editor: Koko Triarko
BALIKPAPAN – Tahun ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah memberikan pelatihan kepada sejumlah petani di wilayah Berau, guna meningkatkan produktivitas kakao. Pelatihan dilakukan selama empat bulan, sejak Agustus hingga akhir Novemer 2019, dengan 16 kali pertemuan dengan tema pengendalian hama terpadu pada tanaman kakao.
“Kegiatan lebih difokuskan pada cara-cara atau upaya pengendalian hama dan penyakit,” kata Kepala Dinas Perkebunan, Ujang Rachmad, saat dihubungi di Samarinda, Senin (2/12/2019).
Menurutnya, tanpa disadari yang terjadi saat ini adalah penurunan produksi kakao lebih diakibatkan adanya gangguan organisme pengganggu yang masih menghantui petani. Dan, upaya pengendalian hama tersebut sangat sulit.
“Sehingga dengan sekolah pelatihan pengendalian hama yang dilakukan, sedikit banyaknya akan membantu petani dalam mengelola kebun ke arah yang lebih intensif lagi,” ujar Ujang Rachmad.
Dengan pelatihan itu, diharapkan hasil produksi kakao yang diperoleh pun meningkat.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan Kaltim, beberapa daerah yang tercatat sebagai sentra penanaman kakao, di antaranya Kabupaten Berau di kecamatan Sambaliung, dan Kabupaten Kutai Timur di kecamatan Busang.
Di beberapa tempat lainnya juga terdapat areal perkebunan kakao dalam luasan yang relatif kecil. Luas areal pertanaman kakao menurut statistik 2018 sebesar 7.298 hektare, dengan produksi biji kakao kering 2.393 ton.
Ujang menambahkan, pengolahan kakao selama ini dengan cara tradisional dan hasilnya berupa kakao nonfermentasi.
“Kakao dijual ke pedagang di Sulawesi Selatan dan Malaysia. Produk kakao juga berpeluang dikembangkan ke sektor industri, dengan produk turunannya,” pungkasnya.