Buras, Kuliner Khas di Desa Wisata Koja Doi

Editor: Makmun Hidayat

MAUMERE — Selain Tukulamba yang dihidangkan dan dijual kepada wisatawan yang datang berkunjung ke desa wisata Koja Doi, ada satu makanan lokal yang juga menggoda selera untuk disantap , yakni  buras. Makanan khas dari suku Buton asal Sulawesi Tenggara yang dibungkus menggunakan daun kelapa.

“ (Buras) ini juga makanan lokal yang biasa dimakan dan disajikan kepada para tamu. Makanan ini juga biasa dijual kepada masyarakat umum,” kata Juliana, warga Pulau Koja Doi, Desa Koja Doi, Kecamatan Alok Timur, Sikka, Nusa TenggaraTimur , Sabtu (21/12/2019).

Juliana menyebutkan buras dibuat dari beras pulut dan cara memasaknya pun mudah sehingga setiap orang bisa membuatnya di rumah dan dijual kepada wisatawan yang datang ke desa wisata Koja Doi.

Dia menyebutkan, beras pulut ditapis terlebih dahulu dan dibersihkan setelah itu direndam dengan air hingga beberapa jam agar lembek dan mudah dimasak dan matangnya sempurna.

“Angkat beras yang diredam tersebut lalu direbus di dandang hingga setengah matang, lalu diangka. Setelah itu ditiriskan airnya hingga benar-benar kering agar mudah dibungkus di daun pisang,” terangnya.

Kurniati Baharudin, warga Desa Koja Doi, Alok Timur, Sikka, NTT, saat ditemui Sabtu (21/12/2019). -Foto: Ebed de Rosary

Kurniati Baharudin warga Koja Doi lainnya menambahkan, air dari bekas rebusan beras tadi diambil lalu dicampur dengan santan kelapa hingga merata sebelum beras dibungkus dengan daun pisang.

Beras tersebut terangnya,  lalu dibungkus menggunakan daun pisang sesuai dengan ukuran yang dikehendaki lalu dimasukan ke dalam dandang yang telah diisi dengan air yang baru.

Lihat juga...