Batan Satu-Satunya Pusat Kolaborasi Teknologi Nuklir Dunia
Melalui implementasi teknologi nuklir, Indonesia menghasilkan berbagai varietas unggul seperti padi, kedelai, kacang hijau,sorgum, kacang tanah, kapas, dan gandum tropis. Kemudian, delegasi negara-negara Afrika yang tergabung di The African Regional Cooperative Agreement for Research, Development and Training Related to Nuclear Science and Technology (AFRA) ke Indonesia pada 8-12 Oktober 2018, untuk mengunjungi kawasan nuklir Pasar Jumat.
Para delegasi berasal dari delapan negara yakni Sudan, Niger, Tanzania, Senegal, Mozambik, Malawi, Republik Kongo dan Angola. Negara negara Afrika yang tergabung di skema AFRA IAEA tertarik untuk mempelajari pemanfaatan iptek nuklir. Terpilihnya BATAN sebagai pusat kolaborasi oleh IAEA adalah hal yang baik, kata pakar nuklir Universitas Gadjah Mada Yudi Utomo. “Pusat kolaborasi itu sifatnya dunia. Malah bagus, artinya menunjukkan peran kita di tingkat dunia,” ujarnya.
Ada satu bidang yang banyak dipelajari, bahkan orang-orang Indonesia terlibat di tingkat dunia yaitu produk di bidang energi, seperti pembangkit listrik. Meski untuk saat ini memang pemanfaatan ilmu tersebut lebih banyak diterapkan di luar negeri. (Ant)