Batan Satu-Satunya Pusat Kolaborasi Teknologi Nuklir Dunia
YOGYAKARTA – Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), saat ini menjadi satu-satunya institusi di dunia yang ditunjuk oleh Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency /IAEA) sebagai pusat kolaborasi atau collaborating center pengembangan teknologi nuklir.
“Ini sebenarnya capaian yang bagus untuk Batan, karena selama ini di negara-negara manapun tidak ada dua collaborating center yang dimiliki oleh suatu negara, ini adalah satu-satunya terkait uji tak merusak dan pemuliaan tanaman,” kata Deputi Kepala BATAN Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir, Efrizon Umar, di sela-sela acara Paparan Capaian Science Techno Park BATAN di Klaten, Jawa Tengah, Senin (2/12/2019).
Dengan penunjukan sebagai collaborating center, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir Indonesia terbukti diakui dunia. Indonesia menjadi acuan maupun rujukan bagi banyak negara di kawasan Afrika dan Asia-Pasifik, untuk mempelajari pemanfaatan iptek nuklir. Termasuk untuk peningkatan produktivitas pangan.
Efrizon mengatakan, negara-negara di Asia dan Afrika dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk penguasaan iptek nuklir di bidang pertanian. “Di antaranya perwakilan dari Burkina Faso, Nigeria, Tanzania datang ke BATAN Pasar Jumat untuk mengadopsi kemampuan kita dalam pemuliaan tanaman,” ujarnya.
Negara-negara di kawasan Afrika yang datang ke Indonesia juga belajar dan mengadopsi teknologi tentang pemuliaan tanaman, yakni sorgum yang merupakan makanan pokok di wilayah Afrika. Indonesia dipilih sebagai collaborating center untuk dua bidang itu, karena dinilai memiliki kapasitas baik dalam fasilitas seperti laboratorium maupun sumber daya manusia serta reputasi baik dalam pemanfaatan nuklir bidang pertanian.