Walkot Jakut: Sebelum Penggusuran Sunter Sudah Ada Sosialisasi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Wali Kota (Walkot) Jakarta Utara (Jakut), Sigit Wijatmoko, mengatakan, soal penggusuran Sunter sudah melakukan diskusi sejak dua bulan lebih dengan warga setempat.
Pembongkaran beberapa bangunan di Jalan Agung Perkasa VIII, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara atas sepengetahuan warga yang digusur.
Menurutnya tidak ada intimidasi maupun kekerasan dalam proses sebelum ataupun saat proses pembongkaran.
Dia menjelaskan, ada beberapa warga yang malah membongkar sendiri bangunan semi permanen yang difungsikan sebagai tempat menampung barang rongsok tersebut. Pihaknya hanya membantu.
“Itu sudah dilakukan dua bulan lebih dengan warga, semua sepengetahuan warga. Bahkan proses pembongkaran itu kita hanya membantu, mereka melakukan sendiri,” ujar Sigit kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2019) siang.
Mantan Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI itu menuturkan, pembongkaran yang dilakukan Pemerintah Kota maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI bukan sekedar membongkar lapak-lapak rongsokan warga saja, dia juga memberikan solusi seperti fasilitas rumah susun.
Pihaknya juga telah menyediakan rumah susun di Marunda untuk menampung mereka yang terdampak penggusuran. Namun, sampai saat ini tidak ada warga yang mendaftar. Justru para warga kembali ke tempat tinggal masing-masing.
“Mereka pada umumnya kembali ke tempat tinggal, ada yang di Penggilingan, ada yang di daerah Kebon Bawang, ada yang ke Tanah Abang,” ujarnya.
Sigit meyakini tidak ada warga yang mendaftar ke rumah susun karena sejatinya pemilik lapak rongsokan tersebut memiliki tempat tinggal. Lokasi rongsokan hanya sebagai tempat usaha.