Jenjet Jagung, Pakan Alternatif Peternak di Lamsel

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Sejumlah peternak hewan memamah biak (ruminansia) di Lampung Selatan (Lamsel) memilih pakan alternatif saat kemarau.

Lastri, peternak sapi di Desa Sri Pendowo, Kecamatan Ketapang memilih memanfaatkan jenjet jagung sebagai pakan. Selain jenjet jagung pakan alternatif dengan proses pengeringan dan fermentasi diperoleh dari jerami padi.

Lastri, pemilik ternak sapi sebanyak 13 ekor di Desa Sripendowo, Kecamatan Ketapang, Lamsel, memanfaatkan jenjet jagung dan suplemen organik cair yang difermentasi sebagai tambahan pakan ternak selama kemarau, Senin (18/11/2019) – Foto: Henk Widi

Lastri menyebut pakan alternatif diberikan sebagai pakan akibat rumput hijauan sulit diperoleh. Penggunaan pakan alternatif menurut Lastri dilakukan karena sang suami sedang bekerja di Palembang, Sumatera Selatan.

Stok pakan yang bisa digunakan selama hampir enam bulan diakuinya disimpan pada plastik kedap udara. Jenjet jagung diperolehnya dari hasil penggilingan jagung pada lahan kebun miliknya beberapa bulan silam.

Seusai digiling, jenjet jagung akan disimpan pada wadah plastik kedap udara. Jenjet tersebut menurutnya akan diberi tambahan suplemen organik cair berupa tetes tebu serta nutrisi lain.

Selain jenjet jagung ia juga menyimpan bekatul atau dedak penggilingan padi sebagai stok pakan. Tambahan pakan jerami kering diperoleh dengan mengupah sang kakak untuk mencari pakan.

“Saat ini suami sedang kerja ke luar daerah jadi saya dibantu kakak mencari jerami untuk tambahan pakan dengan sistem upah harian sehingga sapi memperoleh tambahan pakan yang bervariasi,” ungkap Lastri saat ditemui Cendana News, Senin (18/11/2019).

Lihat juga...