Pemkab Garut Bantu Warga Terdampak Retakan Tanah
GARUT – Pemkab Garut menyiapkan dana, untuk membantu warga terdampak bencana retakan tanah yang ada di Kecamatan Cikajang.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, menyatakan, pemkab bisa menggunakan alokasi anggaran untuk Belanja Tak Terduga (BTT) 2019, untuk mendukung penanggulangan bencana alam tersebut. “Bisa juga digunakan untuk korban di sana (Cikajang), bisa juga digunakan,” kata Rudy Gunawan, Senin (4/11/2019).
Pemkab Garut, masih punya sisa anggaran BTT sebesar Rp23 miliar. Anggarannya dapat digunakan untuk penanggulangan bencana alam. “Sisanya banyak, karena memang saat ini tidak ada bencana besar, karena kemarau panjang,” tandasnya.
Pemkab Garut sebelumnya menggunakan sebagian dana di anggaran BTT untuk penanganan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan. Dana yang dikeluarkan untuk keperluan tanggap darurat bencana kekeringan pada kemarau kali ini mencapai Rp1,5 miliar. “Kami juga dari Pemkab Garut menyumbangkan Rp200 juta untuk Kota Ambon, untuk pembangunan madrasah di daerah pegunungan,” jelasnya.
Kalau anggaran BTT tidak habis sampai akhir tahun, maka akan dimasukkan ke sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (Silpa). “Kalau tidak habis tahun sekarang akan Silpa, tapi nanti tahun berikutnya akan disiapkan lagi,” katanya.
Sementara itu, Pemkab Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, menyalurkan bantuan kebutuhan pokok ke warga terdampak kabut asap akibat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Wakil Bupati OKI, HM Djakfar Shodiq, memastikan, warga yang dievakuasi akibat terdampak kabut asap kebakaran lahan di areal dekat PT RAJ Sepucuk, Kayuagung terpenuhi kebutuhannya.