Kasus “Stunting” di Balikpapan Mencapai 741
Editor: Makmun Hidayat
BALIKPAPAN — Dalam peringati Hari Kesehatan Nasional ke-55, Pemerintah Kota Balikpapan masih fokus menurunkan angka stunting di Balikpapan. Pasalnya, berdasarkan data jumlah kasus stunting di kota minyak ini mencapai 741 kasus.
Dari jumlah kasus tersebut mayoritas berada pada usia 2 tahun ke bawah. Dengan jumlah kasus itu maka Wali kota minta Puskesmas bekerja lebih giat lagi.
“Kita minta Puskesmas agar lebih turun lagi ke masyarakat agar mau menggiatkan Germas (Gerakan Hidup Sehat) agar stunting bisa ditekan,” jelas Wali kota Rizal Effendi usai kegiatan Peringatan Hari Kesehatan, Senin (25/11/2019).
Fokus terhadap kasus stunting ini sejalan dengan instruksi presiden yang meminta untuk memberikan perhatian kepada pencegahan penyakit stunting.
Menurutnya, penurunan angka stunting ini dapat dilakukan dengan menggencarkan program Germas. “Untuk kasus stunting di Balikpapan saat ini masih terdapat ratusan penderita anak di bawah lima tahun,” ucapnya.
Selain memberikan perhatian pada kasus stunting, pihaknya juga minta memberikan perhatian pada penyakit tidak menular seperti diabetes. Mengingat jumlah kasus diabetes saat ini tak sedikit lagi.
“Kita juga fokus menekan penyakit yang tidak menular seperti diabetes yang meningkat,” ujar Rizal Effendi di halaman Kantor Pemerintah Kota Balikpapan.
Untuk diketahui, sepanjang dua tahun terakhir Pemerintah kota juga fokus melakukan pencegahan stunting dengan memantau dari ibu hamil hingga bayi dilahirkan.