Bakar Limbah Medis, RS TC Hillers Gunakan Insinerator
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Di provinsi NTT memang hanya ada satu rumah sakit yakni RS. Carolus Boromeus di Kupang saja yang pengolahan limbah medisnya sudah sesuai standar,” ungkapnya.
Staf instalasi Sanitasi RS TC Hillers Maumere, Fransiskus Lepa Palle, mengatakan, pengolahan limbah medis di RS TC Hillers Maumere dilakukan dengan pembakaran di insinerator.
“Pembakarannya masih secara manual dengan terus menerus agar semua limbah terbakar habis. Sehari, sampah medis yang dibakar sekitar 20 kilogram saja dengan mesin lama sementara mesin yang baru bisa lebih banyak,” ujarnya.
Abu hasil pembakaran terang Ciko, sapaannya, dimasukkan ke dalam bak penampung yang ditutup di samping mesin insinerator namun sudah penuh sehingga dibangun bak satu lagi.
“Abunya akan diambil oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup provinsi NTT untuk dimusnahkan sesuai dengan standar dari kementerian Lingkungan Hidup,” jelasnya.
Ciko katakan, untuk sampah non-medis terkadang kontainer yang disediakan Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Sikka kurang memadai, dimana sering volume sampahnya melebihi kapasitas kontainernya.
“Terkadang juga kontainernya dibawa dan tidak langsung diletakkan kembali ke tempat semula. Padahal sampah di rumah sakit setiap hari selalu menumpuk,” pungkasnya.