Realisasikan Sekolah Ramah Anak, Sinergi dengan Sekolah Adiwiyata
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
BALIKPAPAN – Untuk mewujudkan Sekolah Ramah Anak (SRA), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan menyatukan dengan program sekolah Adiwiyata.
Hal itu dilakukan untuk mempercepat realisasi Sekolah Ramah Anak, dimana menurut Surat Keputusan (SK) Wali Kota ada 54 sekolah yang menjadi piloting. Itu ditetapkan tahun 2018 kemarin.

“Menyatukan program yang dimaksud misalnya sekolah berstatus Adiwiyata baik nasional maupun mandiri jumlah itu akan kami kolaborasikan. Kalau sudah ada Sekolah Ramah Anak nah kita tambah sekolahnya. Sekolah Adiwiyata secara otomatis sudah menjadi bagian itu,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan, Muhaimin, saat ditemui, Kamis (3/10/2019).
Ditetapkannya piloting Sekolah Ramah Anak untuk pemenuhan hak-hak anak dalam upaya mewujudkan Kota Layak Anak. Dimana melalui SRA merupakan bagian integrasi komitmen dan pengembangan sumber daya pemerintah secara terencana untuk menjamin terpenuhinya hak anak.
Karena itu dalam merealisasikannya, menurut Muhaimin, diperlukan partisipasi semua pihak. Pertama dalam hal sarana dan prasarana sekolah yang menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Kedua partisipasi orangtua. Artinya misalnya mengubah pikiran orang tua juga menjadi sekolah tempat nyaman kedua, tempat berinteraksi nyaman,” terangnya.
Saat ini jumlah sekolah yang sudah memperoleh Adiwiyata sebanyak 97 sekolah. Terdiri SD dan SMP.
Muhaimin mengatakan, menjadikan Sekolah Ramah Anak beberapa hal yang harus diperbaiki dari fasilitas toilet dan keberadaan taman. Karena dalam pembelajarannya dalam satu minggu sekali akan ada belajar di luar kelas.