Jambanisasi Damandiri, Motivasi Warga Kedungkandang Miliki Jamban Sehat
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MALANG – Faktor ekonomi masih menjadi alasan utama bagi sebagian warga tidak mampu di kelurahan Kedungkandang, kecamatan Kedungkandang, kota Malang untuk tidak membuat jamban di rumahnya.
Selain itu, kurangnya informasi terkait jamban yang sehat menyebabkan warga lebih memilih menggunakan jamban cemplung untuk Buang Air Besar (BAB) secara bersama-sama daripada harus membangun jamban sehat.
Beruntung kondisi tersebut segera diketahui pihak Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) yang secara bertahap kemudian memberikan bantuan dana stimulan melalui program jambanisasi bagi warga Desa Mandiri Lestari (DML) Kedungkandang yang belum memiliki jamban sehat.
Hal tersebut disampaikan ketua kelompok RW 04, Aisyah, yang mengaku bahwa pemakaian jamban cemplung sudah menjadi kebiasaan bagi warga Kedungkandang terutama warga RW 04 yang berada di bawah garis kemiskinan.

“Warga yang selama ini belum punya jamban, karena memang mereka tidak punya biaya untuk membuat jamban. Tapi setelah ditawarkan dana stimulan 500 ribu rupiah dari Damandiri, ternyata banyak warga yang mau dan termotivasi untuk membuat jamban,” ujarnya, Selasa (8/10/2019).
Menurutnya, jika dilihat dari nilai nominalnya, dana 500 ribu memang tidak cukup untuk membuat jamban. Karena memang dana tersebut hanya untuk memotivasi warga agar mau membangun jamban sehat di rumahnya dan meninggalkan jamban cemplung.
“Kami berikan motivasi sekaligus informasi kepada warga bahwa penggunaan jamban cemplung itu tidak sehat. Jamban cemplung kalau isinya sudah agak banyak, pasti baunya juga ke mana-mana, karena letaknya memang di luar rumah,” sebutnya. Apalagi, imbuhnya, satu jamban cemplung biasanya digunakan untuk 1 sampai 3 keluarga.