Gubernur NTB: Salah Tafsir ‘Halal Tourism’ Harus Diluruskan

Editor: Koko Triarko

MATARAM – Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkiefkimansyah, mengatakan, masih banyak terjadi kesalahpahaman tentang konsep wisata halal di tengah masyarakat. Menurutnya, halal tourism tidak boleh direduksi maknanya sebatas halal tourism saja.

Namun, konsep halal tourism akan disempurnakan dengan  inovasi-inovasi yang memungkinkan semua orang aman, tenteram dan menyenangkan ketika menikmati keindahan alam NTB.

“Banyak orang yang menyangka, bahwa dengan adanya halal tourism kemudian orang tidak boleh lagi berenang. Sehingga cerita menakutkan ini mematahkan semangat halal tourism, untuk itu harus diluruskan” kata Zul, di acara the internasional halal tourism conference, di Mataram, Jumat (11/10/2019).

Padahal, wisata halal dimaksudkan lebih pada penyediaan makanan yang sehat dan halal, termasuk penyediaan kelengkapan fasilitas penunjang ibadah, bukan pada objek wisatanya. Mengingat banyak juga wisatawan liburan ke NTB dari Timur Tengah, termasuk sejumlah negara lain. Potensi tersebut harus mampu digarap.

Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkiefklimansyah. –Foto: Turmuzi

“Terus terang, banyak pengusaha besar yang kami temui dari Korea, Autralia dan negara lain seperti Timur Tengah, ketika mereka datang ke Lombok ada aura yang berbeda ketika melihat potensi dan eksotisme Lombok tidak ditemukan di tempat lain,” katanya.

Menurutnya, Pemerintah NTB begitu semangat mengembangkan wisata halal, karena ingin membuktikan, bahwa Islam itu juga sangat kompatibel dengan pariwisata.

“Jangan sampai umat Islam dipersepsikan tidak bersahabat dengan pariwisata,” tutur orang nomor satu di NTB.

Lihat juga...