BAZNAS Optimis Ekonomi Syariah Berkembang Pesat
Editor: Koko Triarko
“Saya yakin, bahwa pertumbuhan ekonomi syariah akan lebih tinggi dibandingkan ekonomi dunia. Pada 2017, tercatat kapitalisasinya adalah 2.107 miliar dollar AS. Kita prediksi pada 2023 akan mencapai 3.007 miliar dollar AS,” ungkapnya.
Bambang optimis, masa depan pertumbuhan ekonomi Islam makin menguat, termasuk pengelolaan zakat nasional. Sehingga penting untuk menyiapkan layanan yang terbaik bagi muzaki dan mustahik.
Dengan layanan terbaik, zakat akan makin tumbuh dan memberikan kontribusi bagi perkembangan dunia Islam masa kini.
“Populasi muslim saat ini sekitar 22 persen dari populasi dunia, dan di antara semua agama di dunia pertumbuhan pemeluk Islam adalah yang terbesar,” tukas Bambang Sudibyo, yang pernah menjabat menteri keuangan di era Gus Dur.
Dengan pertumbuhan populasi tercepat ini, diperkirakan pada 2050 umat muslim sudah menjadi yang terbesar. Tren perkembangan demografi ini, menurutnya, berdampak besar pada potensi dan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah, termasuk zakat.
“Misalnya, sistem keuangan syariah dunia yang pada 2017 nilainya hanya USD 2,438 miliar, pada 2023 diperkirakan akan menjadi 3,809 miliar. Bisnis makanan halal yang nilainya hanya USD 1,303 miliar pada 2017, pada 2023 diperkirakan akan menjadi USD 1,863 miliar,” jelas Bambang.
Begitu pula dengan wisata perjalanan halal yang pada 2017 nilainya hanya USD 177 miliar, pada 2023 diperkirakan akan naik menjadi USD 274 miliar.
The Islamic Economics Winter Course 2019 ini dihadiri 10 tokoh regulator, praktisi, peneliti dan akademisi. Mereka merupakan pelaku industri keuangan syariah dari berbagai negara, seperti Nigeria, Bangladesh, Thailand, Malaysia dan Indonesia.