BAZNAS Optimis Ekonomi Syariah Berkembang Pesat
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Perkembangan ekonomi syariah dalam skala global, menunjukkan peluang untuk berkembang secara signifikan. Hal ini didorong oleh beberapa faktor, salah satunya perkembangan jumlah umat muslim dan generasi muda muslim di skala global.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Bambang Soedibyo, mengatakan, ada beberapa faktor yang mendorong sistem ekonomi syariah untuk berkembang secara signifikan dalam skala global.
Menurutnya, Islam merupakan agama yang tercepat pertumbuhannya di dunia dibandingkan agama lainnya. Bahkan, sebuah data mencatat, prediksi perkembangan 32 persen dalam rentang waktu 2015 hingga 2060.
“Maka, diperkirakan masyarakat muslim akan menjadi peringkat pertama dalam populasi dunia, yaitu 70 persen,” kata Bambang, saat memberikan materi dalam The Islamic Economics Winter Course 2019, di Institut Pertanian Bogor (IPB), Senin (14/10/2019).
Dia menambahkan, bahwa populasi median-age penduduk muslim dalam range itu, juga memiliki angka yang lebih muda dibandingkan penduduk nonmuslim.
“Muslim median age itu antara 17-33 tahun pada range tahun tersebut. Nah, sementara non uslim ada pada angka 31-42 tahun,” ujarnya.
Faktor pendorong lainnya adalah angka tercatat investasi dalam ekonomi syariah yang mencapai 745 juta dollar Amerika Serikat (AS) dalam rentang 2015-2018.
Perdagangan dalam sektor lifestyle atau gaya hidup muslim juga menunjukkan angka yang signifikan. Yaitu, pada sektor impor mencatat angka 271,8 miliar dollar AS, dan ekspor mencatat angka 210,5 miliar dollar AS.
Di Indonesia sendiri, menurut Bambang, pengumpulan Zakat Infak dan Sedekah (ZIS) dalam rentang 2002-2017 mencatat angka pertumbuhan 38,02 persen. Jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP), yaitu 5,37 persen.